Senin, 02 Januari 2012
Historiografi tentang masa kejayaan Banten (Keraton Kaibon)
Kesultanan besar dan berpengerahuh ini berjaya dalam rentang waktu cukup lama, dari tahun 1525-1813. Selain yang tercatat dalam buku sejarah, sisa-sisa kejayaan Banten dapat pula dilihat secara fisik di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Serang, Provinsi Banten. Lokasinya sekitar 10 kilometer sebelah utara pusat kota Serang.
Situs Banten Lama memang luar biasa. Berbagai peninggalan di dalamnya mengandung gambaran banyak hal. Reruntuhan dua keraton besar, Surosowan dan Kaibon, menunjukkan tingginya pengaruh, wibawa, dan kemegahan kerajaan itu pada masanya. Selain itu, Mesjid Agung Banten yang hingga kini utuh berdiri, melambangkan suasana batin kerajaan dan masyarakatnya yang religius.
Di tempat itu terdapat kelenteng tertua di Indonesia. Hingga kini tempat ibadah penganut Kong Hu Cu masih digunakan. Hal itu juga menunjukkan toleransi hidup beragama sudah berlangsung sejak abad XVI di Banten. Pelabuhan Karangantu, menyimpan kisah kekuatan maritim dan keberhasilan ekonomi yang dibangun melalui laut. Kontak dagang dengan para saudagar luar negeri terjadi melalui pelabuhan. Persentuhan ini menjadikan Banten sebagai kota internasional. Sekaligus menggoda VOC untuk menjajah wilayah tersebut.
Sejarah juga mencatat, Keraton Surosowan yang dibangun Sultan Hasanuddin (1552-1570) dan dibenteng oleh Sultan Maulana Yusuf (1570-1580) harus mengalami kehancuran, setelah terjadi beberapa kali peperangan pada pemerintahan sultan-sultan berikutnya. Demikian pula dengan Keraton Kaibon (Keibuan) yang didirikan Sultan Syafiudin (1809-1813) untuk ibunya, Ratu Asyiah, dirusak Belanda.
We love Banten,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar